Selasa, 29 November 2016

semester tanggung jawab (?)

Teringat waktu kecil ditanya mau jadi apa, semua pasti jawabannya ingin jadi seperti ayah, sekarang ditanya seperti itu jawabannya tetep sama kok pasti ingin mejadi seperti beliau juga, sudah membanggakan keluarga dan mendidik anak-anaknya dengan kenal Iman, kenal ilmu dan kenal tata kerama. Dibesarkan di keluarga yang begitu manis membuat makin bersyukur atas hidup. Terima kasih sudah mengajarkan bagaimana memaknai hidup dengan baik. terima kasih juga sudah memberikan kehidupan yang baik sampai sekarang.

kebanggaan buat mereka jadi tanggung jawab gue sebagai anak laki satu-satunya, hak bahagia di hari tua juga merupakan tanggung jawab gue, so gue juga harus mulai memaknai hidup dengan cara berfikir dewasa. 5 semester udah gue jalanin dengan penuh tanggung jawab akan diri gue buat keluarga, 5 semester yang hasilnya sudah bisa membuat mereka tersenyum. 5 semester yang gue maknai sebagai pengucapan awal "udah yah, ma. nanti kalo sudah kerja. isitirahat saja ya berdua, menikmati hidup", toh gue juga lagi berjalan ke arah sana. 

semester 5 ini udah mau selesai, tapi merasa ada yang bocor di semester ini entah dipikiran, tenaga, waktu, atau yang lain. semester ini ibarat belajar menaiki pohon, karena ingin melihat dunia yang lebih luas lagi tapi tak ada jalan untuk istirahat sejenak jadi seolah harus ada yang dikorbankan untuk sampai cepat ke atas, semoga bukan kuliah yang dikorbankan. apa ya, mungkin karena tangga yang gue ambil terlalu panjang jadinya cukup nguras banyak hal. sempet letih juga dan akhirnya jatuh dan sekarang mencoba memilih pohon yang lebih rendah dan mulai untuk naik kembali.

pohonnya bukan lebih rendah kali ya tapi cari cara menemukan pohon yang sesuai dulu baru mencoba naik. hm, semester ini letih tapi gue yakin semester depan masih bakalan lebih banyak yang bakal diurus. banyak yang nanya "tahun depan mau kemana guh?". sejujurnya gue belom tau jawabannya tapi kalo bisa udah fokus buat menyiapkan dan belajar ketika udah lulus nanti harus apa. tapi kalo emang ada tanggung jawab yang lain harus dipegang ya harus bisa lebih bisa mengatur segala sesuatunya aja sih.

semester lima alhamdullilah masih dikasih penanggung jawaban ngajar beberapa anak (maaf kemarin agak ninggalin ya dek), memegang amanat di suatu kepantiaan dan organisasi toh buat gue belajar banyak bagaimana gue kedepannya nanti. mental, pikiran, tenaga, semuanya diuji di semester ini tapi gue memaknainya positif ya yaitu supaya gue belajar bertanggung jawab. kuliah sebenernya mengajarkan kita bagaimana cara bermanfaat sih karena sebaikbaiknya orang adalah orang yang bermanfaat.

diambil positifnya aja semester ini, lebih fokus aja kali ya semester depan dan menempatkan diri sebagai kebanggan buat keluarga nantinya. buat semester depan yang pastinya lebih berat dan menguras banyak waktu bisa berjalan sesuai rencana. amiiin 

Senin, 21 November 2016

Tanggung jawab apa beban(?)

Satu beban terbang,
Tapi timbangan belum seimbang,
Satu beban hilang,
Tapi goresan masih terkenang.

Apakah misi yang bersih dan suci,
masih tegak berdiri?
Atau terganti?
Atau terlucuti?

Tanggung jawab apa beban?,
Bukan itu yang beban,
Bukan itu yang tanggung jawab,
Tapi itu ambisi pribadi.

Bukankah tanggung jawabku menjadi kebanggan mereka,
Itu masih,
Bukankah tanggung jawabku menjadi penerus mereka,
Itu sedang ku perjuangi.

Aku tidak mau dipercundangi,
Beban ini ambisi,
Tolong akhiri,
Supaya aku seimbangi.